You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Wirakanan
Desa Wirakanan

Kec. Kandanghaur, Kab. Indramayu, Provinsi Jawa Barat

Selamat Datang Di Website Resmi Pemerintah Desa Wirakanan. Menuju Desa Wirakanan Juara Dan Bermartabat Jika pengaduan kamu tidak keluar dalam aplikasi SIWIRA silahkan lakukan CLEAR CACHE di hp anda! Informasi: Lapak Desa sementara hubungi kepala dusun masing-masing. Selamat Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024

Kuwu Wirakanan Hadiri Rakor MT 1 Wilayah Irigasi Salamdarma

Baebudin Cen 07 Januari 2025 Dibaca 37 Kali
Kuwu Wirakanan Hadiri Rakor MT 1 Wilayah Irigasi Salamdarma

INDRAMAYU– Pada pelaksanaan rapat koordinasi (Rakor) Musim Tanam 1 (MT 1) atau Rendeng tahun 2024/2025 di wilayah Irigasi Salamdarma, Kuwu Desa Wirakanan, H. Nurkat Hadikusomo menyampaikan 3 hal penting.

 

Rapat yang dihadiri Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto, PJT, Forkopimcam Anjatan, Haurgeulis, Patrol, Sukra, Gabuswetan, Kandanghaur, Bongas, unsur UPTD yang berkepentingan dengan pertanian dan pengairan, perwakilan Kepala Desa dari masing-masing Kecamatan, serta lembaga pertanian dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Anjatan, Selasa (7/1/2025).

 

Pada kempatan itu, H. Nurkat Hadikusomo mengatakan bahwa yang harus di evaluasi adalah kelemahan terkait manajemen pengelolaan air, karena pembagian air yang tidak memenuhi rasa keadilan, terutama bagi kami yang berada di paling hilir, paling ujung.

 

Contoh kongkritnya, lanjut H. Nurkat Hadikusomo, sekarang ini debit air di bendung Bugis ada 24 kubik, itu artinya 70 persen dari kebutuhan. Coba banyangkan kalau saluran sekunder yang lain luas area sawahnya 4.000 sekian hektar sedangkan aliran airnya 4 kubik itu artinya 100 persen bahkan ini kebutuhan. Kalau sekunder di wilayah Kandanghaur luas areanya 9.300 hektar, belum juga ada kebutuhan PDAM, belum juga ada saluran yang sebelah kanan sekunder Kandanghaur itu seharusnya dari waduk Cipancuh yang ambilnya juga dari sekunder Kandanghaur. Ada sekitar 4.000 hektar.

 

Jadi, kata H. Nurkat Hadikusomo, kalau ditotal kebutuhan wilayah kita ini sebenarnya bukanlah 9 kubik tapi 13 kubik. Sedangkan kami, pembagian di bendung Bugis, airnya itu di bagi rata. Di bendung Bugis itu airnya ada 24 kubik, di bagi 5 sekunder, cuma kebagian 4 koma sekian kubik. Nah, itu yang tidak memenuhi rasa keadilan bagi kami. Kalau sekunder-sekunder yang lain, dengan 4 kubik saja itu sudah terpenuhi kebutuhan 100 persen. Kalau kita di kasih 4 kubik itu tidak sampai 50 persen, itu yang menyebabkan kita sering gagal.
 panen.

 

"Jadi, suplai air itu ke sekunder Kandanghaur jauh dari kebutuhan, kurang dari setengahnya. Pengelolaan-pengelolaan dan manajemen penyaluran air itu tidak berdasarkan dengan luas wilayah tapi di bagi rata. Dari sekian kubik di bagi rata," kata H. Nurkat Hadikusomo.

 

Yang kedua, lanjut H. Nurkat Hadikusomo, pertemuan-pertemuan mengenai masalah air ini sekedar seremonial, artinya tidak ada pembahasan kelanjutan, percuma. Pertemuan permasalah air ini merupakan pertemuan yang paling banyak sedangkan kebutuhannya cuma satu, suplai air. Salah satu penyebab kita mengalami gagal panen karena tidak adanya tindaklanjut dari setiap pertemuan. Seharusnya, pertemuan ini setelah adanya pembahasan ada kesimpulan yang harus dilaksanakan, yang harus ada tindaklanjutnya. Buat apa seringnya pertemuan-pertemuan tapi setelahnya keluar dari ruangan pertemuan tidak ada tindaklanjut.

 

Yang ketiga, Saya ingin menyampaikan bahwa ada salah satu sumber air yaitu sumber air Cilalanang. Nah, kalau bendung Pedati yang ada di Kroya Kecamatan Kroya itu diperbaiki akan memberikan solusi untuk membantu pengairan untuk wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Gabuswetan dan Kecamatan Kroya.

 

"Sekarang ini sudah ada waduk sadawarna, sudah ada waduk Cipanas, sudah ada waduk Jatigede, tapi kenapa di wilayah Kandanghaur semakin ke sini semakin sulit. Karena tidak memenuhi rasa keadilan, menejemen yang buruk, tidak menggali sumber-sumber air yang lain. Makanya mari kita benahi bersama," pungkasnya.

 

Rakor MT 1 di wilayah Irigasi Salamdarma tersebut terlaksana dengan aman dan lancar.


(Baebudin)

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image